Great winning comes with great responsibilities
Menghadiri acara malam penganugrahan penghargaan yang diserahkan langsung oleh seorang mentri…hmmmm
hmmmm sungguh sensasi tersendiri…
Sesuatu yang awalnya diterima dengan begitu pasrah tanpa berharap tiba-tiba jadi penuh harap akan pencapaian yang menjurus ke keajaiban
Sesuatu yang awalnya menerima keadaan dan kenyataan yang begitu membumi tiba-tiba menjadi merasa bagian dari pergaulan kreativitas masa kini
Untuk sesaat sungguh membuat kami melambung dan melayang…apalagi ketika mendapati karya kami dipampangkan sebagai salah satu nominasi dengan gaya seperti tampilan nominasi-nominasi di ajang oscar…
ada rasa haru dan… curiga…apakah ini semacam acara-acara tv jebak tra la la la?
Dan…
Ya komikir ga menang…iya lah ga menang, gimana kami bisa menang dengan segala keterbatasan dan kelemahan kami ini??? *yang tentunya tidak perlu kami ungkapkan di sini apa itu keterbatasan dan kelemahan kami, biar visual yang bicara.
Harus diakui, memang ada harapan bisa jadi pemenang, tapi mungkin bukan sekarang karena kami belum punya mental sebagai pemenang, kami masih hanya punya mental penenang
Hahahahaahaha…
But anyway busway…terima kasih banyak untuk semua support yang sudah diberikan kepada kami dan sudah percaya kepada kami bahwa kami adalah bagian dari skema besar dalam sebuah sistem besar bernama komik nasional
Menjadi pemenang adalah bukan perkara mudah. Ada tanggung jawab di dalamnya. Yang terbaik adalah yang layak mendapatkannya
bagi saya kalian sudah menang kok ssssah
Jean… *mata berkaca-kaca*
Masterpiece tidak dihasilkan dalam 1 hr, 1 mg, 1 bln, 1 thn ato bahkan 100 tahun, namun kembali ke hati yg terdalam, penjiwaan yg mendalam dan pengorbanan yg teramat besar utk membuahkan karya tangan yg terbaik. Terbaik tidak hrs selalu sang pemenang.
Betul sekali Pak. Sudah seyogyanya kita semua memperlakukan setiap karya yang kita buat menjadi sebuah masterpiece. Setiap karya kita tanpa kecuali.
*arigato macaroni (ngejelasin sensorannyah)
Yahhh ketahuan deh. 😀