Tak Cinta Maka Tak Bela
Bela negara…
Sebuah kalimat yang sudah lama tidak terdengar dan kini dimunculkan kembali
Ada yang tidak setuju dan ada yang setuju…seperti biasa
Bela negara di negara-negara lain sudah menjadi hal yang sangat biasa, contohnya Singapura dan Korea Selatan.
Singapura tentu saja menerapkannya karena masalah jumlah penduduk yang terlalu mini dibanding negara-negara tetangganya….khususnya negara kita!
Korea selatan menerapkannya karena permasalahan konflik perbatasan dan masa lalu dengan Korea Utara yang tentu saja harus terus dilakukan upaya terus-menerus untuk mempersiapkan diri mereka menghadapi kondisi terburuk.
Kita? Indonesia?…Walaupun berbau militeristik (pastinya) seharusnya ini menjadi hal yang sangat positif dalam rangka membangun karakter generasi baru Indonesia, jangan bicara generasi lama yang sudah tidak tertolong…kayaknya….rusak dari berbagai sisi.
Semoga bela negara ini diterapkan memang untuk penyelamatan negara dengan menyelamatkan mental generasi penerus dan bukan untuk mencetak-cetak generasi baru yang malah dibentuk untuk menjadi “pembela penguasa”
Membela negara bukanlah persoalan matematika soal memberi dan diberi
ini soal siapa dirimu dan darimana kamu berasal dan akan berakhir
Jayalah Indonesia Raya
Bela negara dengan bela penguasa apa bedanya lur. Salim kancil menurut saya pembela tanah air. Juga marsinah, widji thukul, dab seluruh pembela yang lenyap atau dilenyapkan… Oleh negara. Jadi kita bedakan dulu antara tanah air, bangsa, dan negara.
kebetulan isu hangatnya tentang bela negara euy bukan bela tanah air atau bangsa…nantilah kalo ada program bela tanah air atau bangsa kita kita bikin lagi komiknya wkwkwkwkwkwk
bela kangan aja boleh ga? ye kan? ye kan? mending bela kangan daripada bela gu.
Atau bela saphira sama bela esperance? Bela Swann?
belaaawaaan soolooo, riwayatmuu iiini….