Sukses…

Seperti kata pepatah,

“Banyak jalan menuju Roma”

*walaupun entah kenapa harus selalu Roma, kenapa tidak Cisarua? atau Pasir Jaya?

Jutaan manusia berlomba menuju definisi dari kata itu…dengan berbagai cara dan upaya

Dengan berbagai takaran yang beragam…

Ada yang takarannya Megalomania…..biasanya takaran materi dan ini takaran yang seumum-umumnya…hidup kaya raya, mati masuk surga… | Butuh waktu, tenaga dan modal luar biasa untuk mencapai hal ini…dan tentunya keberuntungan yang luar biasa…termasuk kemampuan menjilat pantat (Suck ass = Sukses) yang luar biasa…atau….butuh garis keturunan yang memang sudah kaya dari nenek moyangnya…

Ga bisa kaya…maka takarannya agak dikurangai…

Sukses karena prestasi…pintar, cerdas dengan berbagai gelar dan penghargaan…biasanya akan mendapatkan jabatan dan ujung-ujungnya kalo benar-benar cerdas yah kaya kaya lagi pencapaiannya… | Butuh otak yang encer untuk mencapai hal ini, kalo ga encer otaknya dalam akademis yah biasanya encer dalam hal praktis.

Hal ini ga bisa dicapai juga…dikurangi lagi takarannya…

Sukses karena keluarga…punya keluarga kecil sejahtera bahagia…mangan ora mangan yang penting ngumpul…punya istri cantik / suami ganteng, anak-anak lucu dan sehat…….sebagian orang cukup cerdas memanfaatkan hal ini…..beristri cantik/bersuami ganteng dan kaya raya….ujung-ujungnya…..kaya kaya lagi pencapaiannya… | Butuh tampilan/kemasan yang menarik untuk memikat

Yang terakhir…sebenarnya yang ideal tapi banyak jadi melenceng…

Sukses karena ibadah…seharusnya memang ini yang jadi suri tauladan…tapi belakangan di kenyataan, malah tampak kebablasan…Da’i yang hidup mewah, hidup bagai selebritis…ketika cara mencapai akhirat bercampur aduk dengan kepentingan duniawi berujung Riya (seorang teman mengatakan, Riya itu seperti semut hitam di atas batu hitam di malam yang gelap gulita…nyata adanya tapi sulit dilihat)…Masya Alloh…

Tentukan ukuran suksesmu sendiri, kawan