Revisi revisi dan revisi adalah sesuatu yang seringkali jadi momok yang menakutkan bagi para kuli desain, alih alih sebagai tahapan menuju kesempurnaan tapi apakah sejatinya demikian?

Beruntung bila tahapan (revisi) tersebut memang dikeluarkan oleh individu cerdas baik hati yang produktif konstruktif…

Tapi coba bila tahapan tersebut dikeluarkan oleh individu ga bersahabat ga cerdas lalim dan kejam yang non produktif destruktif? sungguh akan menjadi derita nestapa yang akan meninggalkan trauma berkepanjangan.

Tapi sayangnya tetap banyak kuli desain yang nerimo aja memilih jalan derita dengan khusyuk terlebih ketika diiming-imingi tambahan rupiah…

Pada akhirnya seringkali revisi adalah jalan menuju visi yang tadinya blur atau gelap sama sekali menjadi visi yang bercahaya terang benderang walaupun jalannya berkelok-kelok bahkan maju mundur tanpa arah…

Maka tetaplah merevisi biar invoice terus bertambah…yesss

“Bila revisi terus berlanjut hubungi dokter”