Berkarya memang tidak semudah yang dibayangkan tapi sebenarnya mudah dilakukan kalo tidak perlu memikirkan kaidah-kaidah umum terutama soal pemasaran dan penjualan alias semaunya yang buat aja.

Komik sebagai salah satu karya seni visual yang sudah populer sejak ditemukannya teknolgi cetak…di sono…di luar sono…di luar negeri…sudah menjadi bagian dari hidup manusia apapun itu fungsi dan manfaatnya.

Komik di negeri ini memang pernah berjaya di negeri sendiri pada masanya ketika karya-karya luar masih dinikmati oleh segelintir pribumi yang punya akses ke luar nagari. Tapi semuanya berubah ketika industri komik luar mulai masuk ke republik ini.

Entah apa yang terjadi sebenarnya kepada generasi pasca industri komik luar masuk ke sini, seolah kita tidak pernah punya karya asli pribumi, semuanya terlena dan terhipnotis untuk mengikuti gaya dari luar sono dan ironisnya kita ikut berlomba di dalamnya.

Sebagian menilai kita harus mengikuti pakem industri komik luar yang sudah mapan, sebagian menilai kita harus mulai dengan orisinalitas karakter bangsa sendiri, entah mana yang benar?

Tapi realita saat ini yang pertama yang jadi acuan, dalam hal ini kami memandang pengaruh luar itu sangat bagus untuk mengembangkan kualitas karya karena pengaruh luar cukup kaya memberi kita pilihan tapi bukan berarti kita melupakan karakter bangsa sendiri.

Entah sampe kapan kondisi ini akan terus berlangsung…

Anak bangsa mau berkarya pun udah sukur banget, mungkin inilah yang harus kita sukuri lebih dahulu saat ini dan semoga terus berkembang menjadi sesuatu yang besar seperti industri komik di luar sana.

Di sini kita masih dihadapkan dengan urusan-urusan lain yang menjadikan komik tidak penting untuk dipikirkan.

Teruslah berkarya sampai anak bangsa menjadi anak dunia!