Kenaikan harga BBM di bumi pertiwi sudah terjadi dan tidak terelakkan walaupun harga minyak bumi global malah menurun.

Banyak yang kontra dan mengeluh akan kenaikan pertalite, yah wajar sih biasa ngisi bensin untuk seminggu sekarang harus ngisi per 3 hari. Belum efek domino ke aspek-aspek harga lain seperti harga jasa transportasi dan distribusi.

Jadi masalah? Tentu saja. Jadi beban? Tentu saja. Jadi pusing? Tentu saja.

Tapi mungkin … mungkin … ada juga yang tidak merasa bermasalah, tidak terbebani dan tidak pusing.

Selalu akan ada dua kemungkinan dan kembali masing-masing mau masuk kelompok yang mana?

Tapi apakah ada yang mau masuk kelompok yang tidak pusing karena mulai mau berpikir cerdas dan bijak? Seperti mulailah menggunakan kendaraan bermotor pribadi lebih bijak dan efisien, mulai pake transportasi publik yang mulai bagus kualitasnya (untuk masyarakat di kota besar, Jakarta khususnya), mulai berhemat dengan smart dengan menekan nafsu belanja online yang semakin dipermudah, dst. Kita sangat awam soal perhitungan pemerintah untuk harga BBM, hanya mereka, kaum intelektual dan Tuhan yang tahu. Pasti diperhitungkan ga asal naekin harga baso.

Anyway….ini peringkat harga BBM di ASEAN:
Singapura Rp. 29.015,-/liter
Laos Rp. 25.441,-/liter
Filipina Rp. 19.490,-/liter
Kamboja Rp. 19.045,-/liter
Thailand Rp. 18.663,-/liter
Indonesia Rp. 17.320,-/liter
Vietnam Rp. 15.939,-/lter
Malaysia Rp. 6.792,-/liiter

Hanya bisa bersyukur tidak hidup di Singapura aja. :))

Tetap semangat dan sehat!